Tips Menyimpan Semen yang Benar bagi Kontraktor Bangunan
Sebagai kontraktor bangunan, menyimpan semen dengan baik sangat penting agar material tersebut tetap dalam kondisi optimal dan siap digunakan kapan saja. Semen yang disimpan dengan salah dapat menyebabkan pengerasan dan membuat bahan tersebut tidak dapat dipakai lagi.
Berikut adalah 7 cara menyimpan semen dengan tepat agar tidak rusak dan tahan lama, yang wajib diperhatikan oleh setiap kontraktor bangunan:
1. Jauhkan dari Tempat Lembab
Pastikan tempat penyimpanan semen terhindar dari kelembapan. Simpan semen di tempat yang tinggi dan kedap air, seperti di atas papan kayu atau palet kayu. Tutupi juga kantong semen dengan plastik, terutama saat musim hujan.
2. Tumpuk Semen dengan Benar
Tupuk kantong semen dengan rapi dan tidak melebihi 10 kantong per tumpukan. Lebar tumpukan pun jangan lebih dari 4 kantong. Ikat tumpukan yang tinggi untuk mencegah terguling.
3. Tangani dengan Hati-hati
Angkat dan tempatkan kantong semen dengan sangat hati-hati. Jangan sampai kantong robek atau bocor. Hindari menggunakan pengait yang dapat melubangi kemasan.
4. Pisahkan dari Bahan Lain
Pisahkan penyimpanan semen dari bahan-bahan lain, seperti pupuk, agar tidak terjadi kontaminasi.
5. Gunakan yang Lama Terlebih Dahulu
Terapkan sistem FIFO (first in, first out) dalam menggunakan stok semen. Gunakan semen yang paling lama disimpan terlebih dahulu.
6. Simpan Sisa Semen dengan Benar
Jika terdapat sisa semen, simpan dalam kemasan yang tertutup rapat, seperti kantong plastik yang disegel dengan lakban.
7. Jaga Kualitas Penyimpanan
Secara rutin periksa kondisi penyimpanan semen dan lakukan perbaikan jika diperlukan. Hal ini akan memastikan semen tetap dalam kondisi baik dan siap digunakan kapan saja oleh kontraktor bangunan.
Baca juga: Tips membangun rumah budget minim
Dengan menerapkan 7 cara di atas, kontraktor bangunan dapat menjaga kualitas semen dan memperpanjang masa simpannya. Hal ini akan sangat membantu kelancaran proyek konstruksi Anda.